Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunci Jawaban Modul PSE : Bagaimana Mewujudkan Kesejahteraan Psikologis Warga Sekolah

Modul 2.3
Pembelajaran Sosial Emosional : Bagaimana Mewujudkan Kesejahteraan Psikologis Warga Sekolah
Kunci Jawaban Modul PSE

1. Keadaan emosi berkelanjutan yang ditandai dengan suasana hati dan sikap positif, hubungan positif dengan peserta didik dan guru lain, ketahanan, optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pengalaman belajar mereka di sekolah.” Definisi yang disampaikan di atas merupakan definisi dari:
a. Kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing)
b. Pembelajaran sosial dan emosional
c. Kesadaran diri
d. Kesadaran sosial
e. Pengelolaan diri

2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis warga sekolah dapat diwujudkan melalui komitmen kita sebagai seorang pendidik untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional diri kita sendiri sebagai orang dewasa. CASEL menjelaskan bahwa pengembangan keterampilan sosial emosional oleh orang dewasa di sekolah dapat dilakukan melalui 3 upaya yaitu:
a. Menjadi teladan, refleksi berkelanjutan, dan berbagi
b. Belajar, berkolaborasi, dan berbagi
c. Berkolaborasi, belajar, dan menjadi teladan
d. Menjadi teladan, belajar, dan berefleksi
e. Refleksi, berkolaborasi dan berdiskusi

3. Guru dapat melakukan upaya belajar untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional dirinya sendiri. Salah satu upaya belajar yang dapat dilakukan oleh guru di antaranya adalah:
a. Dengan melakukan refleksi terhadap keterampilan sosial dan emosional pribadi/dirinya sendiri.
b. Dengan berupaya mengembangkan kapasitas orang lain untuk memiliki dan menerapkan kompetensi sosial emosional.
c. Dengan berkolaborasi dengan Sesama Pendidik.
d. Dengan meneladankan Keterampilan Sosial dan Emosional di Antara Teman Sejawat
e. Dengan terkoneksi dengan Peserta Didik.

4. Guru dapat melakukan upaya berkolaborasi untuk meningkatkan keterampilan sosial emosional dirinya sendiri. Berikut ini, mana yang bukan termasuk contoh upaya berkolaborasi tersebut?
a. Membangun komunikasi dua arah dengan keluarga
b. Mencoba mengenal peserta didik dengan lebih baik sebagai individu, berupaya tanggap terhadap kebutuhan mereka, belajar dari mereka untuk kepentingan sekolah, dan membangun kepercayaan relasional.
c. Memecahkan permasalahan secara kolaboratif dalam rapat pendidik.
d. Melakukan refleksi terhadap keterampilan sosial dan emosional pribadi/dirinya sendiri.
e. Memperkuat koneksi dan komunikasi dengan mempraktikkan 3 praktik baik PSE (pembukaan yang hangat, proses yang melibatkan, penutupan yang optimistik) dalam berbagai kesempatan interaksi antar pendidik.

5. Mengapa praktik pendidikan yang mendukung keterampilan sosial dan emosional dianggap dapat berkontribusi pada kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis (wellbeing) peserta didik?
a. Membantu peserta didik untuk dapat memahami bahwa tujuan hidup mereka adalah mencapai kebahagiaan yang setingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat
b. Membantu peserta didik untuk dapat memahami dan mengelola emosi mereka, sehingga mereka cenderung lebih mampu menciptakan hubungan yang positif, memiliki motivasi yang tinggi, dan mengalami kebahagiaan dalam proses pembelajaran.
c. Peserta didik untuk dapat memahami bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis akan dapat dicapai jika mereka mengalami kebahagiaan dalam proses pembelajaran.
d. Peserta didik untuk dapat memahami bahwa hubungan yang positif dengan orang lain berpengaruh terhadap kebahagiaan mereka.
e. Peserta didik untuk dapat memahami bahwa keadaan sosial emosional yang tidak baik akan menghalangi mereka mencapai kebahagiaan.

6. Salah satu contoh tindakan yang dapat dilakukan pendidik untuk menjadi teladan bagi peserta didik dalam upaya menguatkan kompetensi sosial emosional adalah:
a. Dengan menerapkan dan kemudian mengartikulasikan strategi yang digunakan kepada peserta didik ketika pendidik berupaya mengelola emosi saat menghadapi situasi yang sulit.
b. Dengan mengevaluasi praktik disiplin dan kebijakan sekolah terkait penerapan keterampilan sosial dan emosional.
c. Dengan mempelajari berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mengelola emosinya.
d. Dengan membaca sumber-sumber bacaan yang membahas tentang tahapan perkembangan anak, sehingga pendidik dapat memahami perilaku apa yang sesuai dengan tahapan usia tertentu.
e. Dengan bekerja sama dengan para pendidik lain untuk mengintegrasikan praktik-praktik membangun koneksi ke dalam pertemuan rutin sepanjang tahun ajaran.

7. Mempelajari kompetensi budaya adalah salah satu hal yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kapasitas diri dalam menerapkan kompetensi sosial emosional. Selain memperluas pengetahuannya tentang budaya orang lain, apa lagi yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengembangkan kompetensi budaya bagi dirinya?
a. Mempelajari aspek-aspek budaya orang lain dan mencoba mengikutinya
b. Mengajarkan orang lain tentang budaya kita.
c. Menyelenggarakan kegiatan kebudayaan untuk mempromosikan budaya negara kita 
d. Mengikuti kegiatan pertukaran pendidik untuk mempelajari budaya orang lain. 
e. Membangun kesadaran akan identitas budaya pribadi.

8. Mengapa kolaborasi di antara warga sekolah, seperti peserta didik, guru, dan staf, dianggap memiliki manfaat signifikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesejahteraan psikologis?
a. Kolaborasi menciptakan persaingan sehat dan dorongan untuk unggul, karena melalui interaksi positif antara peserta didik, guru, dan staf, muncul semangat kompetisi yang sehat di lingkungan belajar
b. Kepercayaan dan saling pengertian yang ditingkatkan melalui kolaborasi membentuk fondasi yang kokoh dan berkelanjutan untuk kesejahteraan psikologis individu dan kolektif
c. Menyulitkan komunikasi di antara anggota sekolah, terkadang dapat memperkuat koneksi emosional yang lebih mendalam dan bersifat otentik.
d. Memperkuat hierarki di antara guru dan peserta didik, dalam beberapak kasus mendorong kestabilan hierarki yang seimbang dalam lingkungan belajar
e. Kolaborasi antar warga sekolah akan membuat warga sekolah bersikap individual dan lebih mementingkan pekerjaan masing-masing

9. Dari pernyataan berikut ini, manakah yang menurut Bapak/Ibu merupakan dampak dari upaya yang dilakukan guru untuk meneladankan kompetensi sosial emosional dalam kehidupan sehari-hari di sekolah?
a. Peserta didik dan warga sekolah dapat melihat langsung bagaimana tekanan yang dihadapi guru dalam kehidupan sehari-hari.
b. Peserta didik dan warga sekolah dapat berkontribusi dalam terciptanya budaya sekolah yang penuh rasa hormat dan saling peduli antarwarga sekolah.
c. Peserta didik dan warga sekolah dapat membedakan mana guru yang sedang stres dan yang tidak.
d. Peserta didik dan warga sekolah dapat mempromosikan perkembangan sosial serta psikologis mereka.
e. Peserta didik dan warga sekolah dapat melihat langsung bagaimana keterampilan sosial dan emosional digunakan dan membantu mengelola tantangan sosial dan emosional dalam kehidupan sehari-hari.

10. Sekelompok guru di sebuah Sekolah Menengah Pertama melakukan pertemuan untuk mendiskusikan data hasil survei lingkungan belajar. Hasil survei tersebut mengungkapkan bahwa hubungan antara guru dan peserta didik di sebuah jenjang kelas kurang berjalan dengan baik. Pengungkapan ini mengarahkan semua guru-guru yang mengajar di jenjang kelas tersebut untuk mendiskusikan hal ini lebih lanjut, baik dengan sesama guru dan juga dengan semua peserta didik di jenjang kelas itu untuk mencari solusi dalam upaya memperbaiki keterampilan berelasi mereka. Berdasarkan deskripsi situasi di atas, apa sebenarnya yang dilakukan oleh guru di atas? 
a. Berkolaborasi untuk meningkatkan keterampilan sosial dan emosionalnya. 
b. Memodelkan keterampilan sosial dan emosionalnya kepada guru-guru lain. 
c. Melakukan refleksi terhadap keterampilan sosial dan emosional pribadi/dirinya sendiri.
d. Memodelkan keterampilan sosial dan emosionalnya kepada peserta didik.
e. Mengajarkan teknik mengelola emosi kepada warga sekolah.

REFLEKSI

Ceritakanlah pengalaman Bapak/Ibu dalam menerapkan 3 upaya untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional (Belajar, Berkolaborasi, dan Menjadi Teladan) yang sudah Bapak/Ibu lakukan di tahapan Aksi Nyata. Tuliskan apa peristiwanya (Peristiwa); Bagaimana perasaan Bapak/Ibu (Perasaan); Apa pembelajaran yang Bapak/Ibu dapatkan (Pembelajaran); dan Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini? (Pembelajaran)
Jawaban:
Pada waktu kolaborasi guru dan peserta didik. Perasaan setelah kolaborasi dapat meningkatkan keterampilan sosial dan emosional yang baik serta menciptakan persaingan sehat dan dorongan untuk unggul, karena melalui interaksi positif antara peserta didik dan guru pada waktu pembelajaran berlangsung.

Post a Comment for "Kunci Jawaban Modul PSE : Bagaimana Mewujudkan Kesejahteraan Psikologis Warga Sekolah"